Minggu, 21 Desember 2008
di
02.33
|
Indosiar.com, Pekalongan - Cabe merah merupakan salah satu komoditas andalan sektor pertanian. Kebutuhan akan cabe merah yang tidak pernah berkurang, dan harganya yang cukup tinggi membuat bertanam cabe merah merupakan salah satu primadona bagi para petani sayur mayur.
Namun menanam cabe merah tidak mudah. Diperlukan teknik penanaman yang modern, mulai dari pengolahan lahan, pemupukan, hingga penyemprotan hama, yang dapat menghasilkan cabe merah unggulan.
Salah satu verietas cabe merah unggulan yang banyak ditanam petani adalah cabe hot beauty. Ukurannya yang lebih besar dan lebih tahan lama, membuat cabe hot beauty banyak dicari. Walaupun dari segi harga, selalu berfluktuasi.
Lokasi penanaman cabe hot beauty terdapat di Desa Doro Rojo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Untuk mencapainya dapat dilakukan dengan kendaraan bermotor selama setengah jam perjalanan dari kota Pekalongan.
Salah seorang yang menanam cabe hot beauty disini adalah Pak Karyono, di lahan seluas 2500 meter persegi. Cabe merah ini sebenarnya merupakan tanaman sela di sawah. Saat Saya datang kebetulan sedang panen cabe, sehingga cabe merah siap petik banyak dijumpai di kebun.
Cabe merah di kebun ini dipanen sesuai pesanan. Begitu pembelinya sudah jelas, barulah panen cabe dilakukan, sehingga cabe yang telah dipetik tidak busuk karena terlalu lama disimpan. Di lahan sawah ini, penanaman cabe dibagi menjadi 225 bedeng. Setiap bedeng berisi sekitar 30 hingga 40 batang pohon cabe.
Sebelum ditanam, setiap bedeng gundukan tanah diberi pupuk kandang sebanyak 25 kilogram, dan pupuk urea 5 kilogram. Lalu ditutup dengan plastik mulsa, sehingga pupuk tahan lama, dan gundukan tanah lebih kuat.
Untuk menanam cabe merah di lahan seluas seperempat hektar, dibutuhkan modal awal sebesar 10 juta rupiah. Modal paling banyak dikeluarkan untuk membeli pupuk dan obat pembasmi hama.
Hama yang paling sering menjadi musuh petani cabe di Desa Doro Rejo ini adalah lalat buah dan kutu daun. Hama tersebut membuat daun menjadi keriting, sehingga buahnya tidak sempurna. Untuk menghindari hama, pohon cabe disemprot dengan obat pembasmi serangga.
Penyemprotan obat pembasmi hama dilakukan setelah semua pohon cabe berbuah sempurna. Selain itu juga dipasang perangkap dengan menggunakan botol plastik yang diisi dengan cairan obat.
Panen dilakukan setiap lima hari sekali. Setiap kali petik didapatkan 700 hingga 900 kilogram cabe. Kebun cabe ini dapat dipanen sebanyak 22 kali hingga cabe benar - benar habis di dahan. Untuk mendapatkan berat maksimal, sehari sebelum dipanen, tanaman disiram air. Jumlah cabe hot beauty setiap kilogramnya berkisar 40 hingga 50 cabe.
Dalam 2 minggu sejak mulai panen, kebon seluas 2500 meter persegi yang ditanam 4000 batang pohon cabe ini sudah menghasilkan 2 setengah ton. Hingga semua buah habis dipetik dapat diperoleh sekitar 6 setengah ton cabe. Sehingga setiap batang pohon bisa menghasilkan 2 hingga 4 kilogram cabe. Seluruh cabe yang dihasilkan dijual ke pasar di kota Pekalongan. (Dv/Ijs)
Namun menanam cabe merah tidak mudah. Diperlukan teknik penanaman yang modern, mulai dari pengolahan lahan, pemupukan, hingga penyemprotan hama, yang dapat menghasilkan cabe merah unggulan.
Salah satu verietas cabe merah unggulan yang banyak ditanam petani adalah cabe hot beauty. Ukurannya yang lebih besar dan lebih tahan lama, membuat cabe hot beauty banyak dicari. Walaupun dari segi harga, selalu berfluktuasi.
Lokasi penanaman cabe hot beauty terdapat di Desa Doro Rojo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Untuk mencapainya dapat dilakukan dengan kendaraan bermotor selama setengah jam perjalanan dari kota Pekalongan.
Salah seorang yang menanam cabe hot beauty disini adalah Pak Karyono, di lahan seluas 2500 meter persegi. Cabe merah ini sebenarnya merupakan tanaman sela di sawah. Saat Saya datang kebetulan sedang panen cabe, sehingga cabe merah siap petik banyak dijumpai di kebun.
Cabe merah di kebun ini dipanen sesuai pesanan. Begitu pembelinya sudah jelas, barulah panen cabe dilakukan, sehingga cabe yang telah dipetik tidak busuk karena terlalu lama disimpan. Di lahan sawah ini, penanaman cabe dibagi menjadi 225 bedeng. Setiap bedeng berisi sekitar 30 hingga 40 batang pohon cabe.
Sebelum ditanam, setiap bedeng gundukan tanah diberi pupuk kandang sebanyak 25 kilogram, dan pupuk urea 5 kilogram. Lalu ditutup dengan plastik mulsa, sehingga pupuk tahan lama, dan gundukan tanah lebih kuat.
Untuk menanam cabe merah di lahan seluas seperempat hektar, dibutuhkan modal awal sebesar 10 juta rupiah. Modal paling banyak dikeluarkan untuk membeli pupuk dan obat pembasmi hama.
Hama yang paling sering menjadi musuh petani cabe di Desa Doro Rejo ini adalah lalat buah dan kutu daun. Hama tersebut membuat daun menjadi keriting, sehingga buahnya tidak sempurna. Untuk menghindari hama, pohon cabe disemprot dengan obat pembasmi serangga.
Penyemprotan obat pembasmi hama dilakukan setelah semua pohon cabe berbuah sempurna. Selain itu juga dipasang perangkap dengan menggunakan botol plastik yang diisi dengan cairan obat.
Panen dilakukan setiap lima hari sekali. Setiap kali petik didapatkan 700 hingga 900 kilogram cabe. Kebun cabe ini dapat dipanen sebanyak 22 kali hingga cabe benar - benar habis di dahan. Untuk mendapatkan berat maksimal, sehari sebelum dipanen, tanaman disiram air. Jumlah cabe hot beauty setiap kilogramnya berkisar 40 hingga 50 cabe.
Dalam 2 minggu sejak mulai panen, kebon seluas 2500 meter persegi yang ditanam 4000 batang pohon cabe ini sudah menghasilkan 2 setengah ton. Hingga semua buah habis dipetik dapat diperoleh sekitar 6 setengah ton cabe. Sehingga setiap batang pohon bisa menghasilkan 2 hingga 4 kilogram cabe. Seluruh cabe yang dihasilkan dijual ke pasar di kota Pekalongan. (Dv/Ijs)
Diposting oleh
cat fish
0 komentar:
Posting Komentar