Minggu, 21 Desember 2008
di
01.47
|
Daging kelinci merupakan bahan pangan yang tidak mudah menemukannya di sembarang tempat di Indonesia, namun daging kelinci mudah diperoleh di daerah-daerah di sekitar peternakan kelinci. Kelinci sebagai sumber pangan daging dahulu pernah digalakkan pengembangannya untuk keperluan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, namun sekarang tidak demikian.
Kelinci sebagai binatang pengerat cukup potensial sebagai binatang penyedia daging, tapi nyatanya hal itu hanya mudah ditemukan di daerah-daerah tertentu seperti Lembang Bandung, Magelang dan lain-lain.
Sebagai sumber protein hewani punya kelebihan yakni di bidang perkembangbiakannya yang cukup mudah. Dalam setahun seekor kelinci dapat beranak sampai 4 kali, dengan jumlah anak setiap kelahiran antara 3 – 8 ekor. Dari segi makanan cukup mudah yakni dengan limbah pertanian berupa hijauan dan rumput.
Biaya pemeliharaannya mudah tapi produktif dan punya nilai ekonomi yang cukup baik dan banyak manfaatnya, terutama dagingnya yang dapat dibuat bahan pangan dalam bentuk dendeng. Dengan bentuk dendeng akan tahan cukup lama, dan tidak mudah bau serta penurunan kualitasnya.
Kulitnya dapat dibuat berbagai aneka kerajinan seperti topi, tas, sabuk dan lain-lain yang punya nilai ekonomi tinggi. Dagingnya yang punya serat halus menyerupai daging ayam yakni lunak dan berwarna putih. Kelebihan daging kelinci adalah tulangnya yang sedikit serta kadar lemaknya yang rendah dari daging sapi.
Rendemen atau berat bersih daging kelinci setelah dikurangi tulangnya sekitar 75 persen mengingat tulangnya yang tipis, dan diyakini mengkonsumsi daging kelinci mampu meningkatkan nafsu makan karena rasanya yang lezat apalagi bentuk olahan dendeng akan memberikan citarasa yang khas.
Membuat dendeng kelinci dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menyiapkan bahan daging kelinci, serta bahan campuran berupa gula merah, bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas, lada dan garam dapur serta natrium nitrat.
Kelinci sebagai binatang pengerat cukup potensial sebagai binatang penyedia daging, tapi nyatanya hal itu hanya mudah ditemukan di daerah-daerah tertentu seperti Lembang Bandung, Magelang dan lain-lain.
Sebagai sumber protein hewani punya kelebihan yakni di bidang perkembangbiakannya yang cukup mudah. Dalam setahun seekor kelinci dapat beranak sampai 4 kali, dengan jumlah anak setiap kelahiran antara 3 – 8 ekor. Dari segi makanan cukup mudah yakni dengan limbah pertanian berupa hijauan dan rumput.
Biaya pemeliharaannya mudah tapi produktif dan punya nilai ekonomi yang cukup baik dan banyak manfaatnya, terutama dagingnya yang dapat dibuat bahan pangan dalam bentuk dendeng. Dengan bentuk dendeng akan tahan cukup lama, dan tidak mudah bau serta penurunan kualitasnya.
Kulitnya dapat dibuat berbagai aneka kerajinan seperti topi, tas, sabuk dan lain-lain yang punya nilai ekonomi tinggi. Dagingnya yang punya serat halus menyerupai daging ayam yakni lunak dan berwarna putih. Kelebihan daging kelinci adalah tulangnya yang sedikit serta kadar lemaknya yang rendah dari daging sapi.
Rendemen atau berat bersih daging kelinci setelah dikurangi tulangnya sekitar 75 persen mengingat tulangnya yang tipis, dan diyakini mengkonsumsi daging kelinci mampu meningkatkan nafsu makan karena rasanya yang lezat apalagi bentuk olahan dendeng akan memberikan citarasa yang khas.
Membuat dendeng kelinci dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menyiapkan bahan daging kelinci, serta bahan campuran berupa gula merah, bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas, lada dan garam dapur serta natrium nitrat.
Diposting oleh
cat fish
0 komentar:
Posting Komentar